Sabtu, 24 Januari 2015

HOPE


HOPE BE BETTER

Minggu,18 Januari 2015
Haihai,kayanya baru hari ini aku bisa ngelanjutin novel ini tepatnya di tahun 2015. Di awal tahun ini,aku merasa kesehatan ku meurun drastis,aku merasa sangat lemah & lemas untuk menghadapi dunia di masa depan terutama untuk menghadapi UN 2015 ini.
Yuk kita lagsung aja ke pokok permasalahan kenpa aku bisa ingat sama novel yang tak tau kapan terbitnya ini. :D

Yola merasa ia telah salah untuk mencintai seseorang di tahun lalu. BIMO ? ya nama itu membuat dirinya merasa tersakiti . Kenapa ?
Begini ceritanya, 2 hari berturut-turut ini Yola sengaja untuk mencari Suasana baru,dengan menghadiri sebuah kompetisi Band di sebuah Hotel terkenal di wilayah Kota bertuah . Tak ketinggalan pula kamera kesayangan nya yang selalu menemani hari-hari nya.
Di Kompetisi hari pertama di buka dengan penampilan The generation band yang berasal dari salah satu SMA di Pekanbaru.
Disela kompetisi Yola merasa sendiri di keramaian. Duduk menyendiri mengambil tempat yang tepat untuk motret anak-anakband yang tampil. Duduk menyendiri untuk tidak merasa asing dan untuk merasakan suasana yang lebih tentram.
Di sela kompetisi Yola juga sedang menunggu seorang abang baru Yola haha*sebenarnya bukan Abang baru sih tapi,yang baru itu maksudnya baru kenal dan lebih akrab di Sossmed,laki-laki itu juga termasuk abang kelas nya yang seangkatan sama Bimo di SMPnya dulu.
Ok..
Teruss..ceritanya Yola lagi nungguin Habib*Habib nama abang itu
Jadi,dia dateng. Tapi,tai! Yola ga menyadari bahawa Habib udah mau turun dari tempat penonton atas untuk kebawah nemuin Yola . Tapi yang buat Yola kesel dia sama kakak kelas yang lumayan ramah sama dia dan duduk di sebelah bang habib yang duduk di atas sedikit tempat duduknya..
Yola pun tersenyum ramah kepada Habib. Terus Habib bilang “senyyuumm?” otomatis Yola langsung senyum pepsodent :D
30 menit ga sampai malah 30 menit tanpa suara Habib tiba-tiba bilang “Yol,abang pergi bentar sama Dhea ya..bentar aja,mau ikut?” terus Yola bilang dengan memendam rasa terkejut dan kesal nya dan berkata “oh..oke gapapa kok,gausah Ola disini aja” dan dia pun tanpa berbasa-basi lagi pergi bersama Dhea. Dan Dhea berkata “kakak culik abang nya bentar ya” Sh*it I just wanna say “Talk to my hand” tapi,sayangnya Yola tak bisa mengungkapkan hal itu di depan mata kepalanya-___-“
Dan hati Yola mulai tak tenang dan selalu gelisah melihat kearah Habib dan Dhea yang menembus kegelapan. Tak lama setelah itu saat Yola mulai bosan dan sangat kesal Yola tak sengaja memalingkan kepala untuk melihat keadaan sekitar tepatnya ke sebelah kanan atas dan Ia melihat sosok yang tak asing lagi baginya bahawa ada dirinya,dirinya yang sesungguhnya Yola Tunggu “Bimo Pratama” yang membuat diri Yola luluh kembali setelah melihatnya dan senyumya. Yola tak yakin kalau Bimo tak melihat dirinya yang sedang kusut ini. Yola yakin dengan sangat Bimo sudah melihatnya  jauh dari Yola menyadari bahwa dia ada di dekatnya juga.
Untuk menghindari hal-hal buruk Yola pun keluar dari arena kompetisi untuk membeli sebuah minuman guna mendingin kan hatinya yang memenas itu.
Yola pun memulai langkah untuk keluar dengan membawa kamera yang selalu ia pegang. Yola melangkah melewati Bimo yang berada di atas dan dan Habib yang tanpa Ia sadari sudah duduk di samping  Dhea dan teman-teman cewek Dhea lainnya. Cukup lengkap sakit yang Yola hadapi malam itu. Yola pun melewati mereka semua dengan keadaan seadanya. Kesal tapi tiba-tiba Habib bilang “mau kemana Yol?” Yola terkejut dan bilang “keluar bentar” didalam hati Yola berharap salah satu dari Bimo dan Habibmengikutinya. Tapi apa? Tak ada siapapun yang berada di belakangnya.Yola menelusuri kegelapan hanya berdua dengan kamera kesayangannya.
Tak lama setelah itu,Yola masuk kembali ke arena kompetisi dan sengaja mengambil tempat duduk yang jauuhh dari mereka semua. Yaitu di seberang tempat yang ia duduki sebelumnya. Yola merasa lebih tenang sendiri di tempat nya yang sekarang. Sambil melihat keseberang ia melihat Habib yang sedang asik dengan cewek-cewek dan Bima yang selalu diam memerhatikan pertandingan. Tapi,Bimo sering membuat dirinya merasa kalau dia sesekali memerhatikannya juga. Tapi,apalah daya semua itu hanya bisa di rasa dalam hati,belum berani Yola untuk memastikannya langsung.
tanda berakhir pertandinganpun di bunyikan kompetisi malam itu berakhir dengan skor tertinggi sementara di pegang oleh grup band cewek dari sekolah Bimo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar