HOPE BE
BETTER
Minggu,18 Januari 2015
Haihai,kayanya baru
hari ini aku bisa ngelanjutin novel ini tepatnya di tahun 2015. Di awal tahun
ini,aku merasa kesehatan ku meurun drastis,aku merasa sangat lemah & lemas
untuk menghadapi dunia di masa depan terutama untuk menghadapi UN 2015 ini.
Yuk kita lagsung aja ke
pokok permasalahan kenpa aku bisa ingat sama novel yang tak tau kapan terbitnya
ini. :D
Yola merasa ia telah salah untuk mencintai seseorang di tahun lalu. BIMO ? ya nama itu membuat dirinya merasa tersakiti . Kenapa ?
Begini ceritanya, 2 hari berturut-turut ini Yola sengaja
untuk mencari Suasana baru,dengan menghadiri sebuah kompetisi Band di sebuah
Hotel terkenal di wilayah Kota bertuah . Tak ketinggalan pula kamera kesayangan
nya yang selalu menemani hari-hari nya.
Di Kompetisi hari pertama di buka dengan penampilan The
generation band yang berasal dari salah satu SMA di Pekanbaru.
Disela kompetisi Yola merasa sendiri di keramaian. Duduk
menyendiri mengambil tempat yang tepat untuk motret anak-anakband yang tampil.
Duduk menyendiri untuk tidak merasa asing dan untuk merasakan suasana yang
lebih tentram.
Di sela kompetisi Yola juga sedang menunggu seorang abang
baru Yola haha*sebenarnya bukan Abang baru sih tapi,yang baru itu maksudnya
baru kenal dan lebih akrab di Sossmed,laki-laki itu juga termasuk abang kelas
nya yang seangkatan sama Bimo di SMPnya dulu.
Ok..
Teruss..ceritanya Yola lagi nungguin Habib*Habib nama abang
itu
Jadi,dia dateng. Tapi,tai! Yola ga menyadari bahawa Habib
udah mau turun dari tempat penonton atas untuk kebawah nemuin Yola . Tapi yang
buat Yola kesel dia sama kakak kelas yang lumayan ramah sama dia dan duduk di
sebelah bang habib yang duduk di atas sedikit tempat duduknya..
Yola pun tersenyum ramah kepada Habib. Terus Habib bilang
“senyyuumm?” otomatis Yola langsung senyum pepsodent :D
30 menit ga sampai malah 30 menit tanpa suara Habib tiba-tiba
bilang “Yol,abang pergi bentar sama Dhea ya..bentar aja,mau ikut?” terus Yola
bilang dengan memendam rasa terkejut dan kesal nya dan berkata “oh..oke gapapa
kok,gausah Ola disini aja” dan dia pun tanpa berbasa-basi lagi pergi bersama
Dhea. Dan Dhea berkata “kakak culik abang nya bentar ya” Sh*it I just wanna say
“Talk to my hand” tapi,sayangnya Yola tak bisa mengungkapkan hal itu di depan
mata kepalanya-___-“
Dan hati Yola mulai tak tenang dan selalu gelisah melihat kearah Habib dan Dhea yang menembus kegelapan. Tak lama setelah itu saat Yola
mulai bosan dan sangat kesal Yola tak sengaja memalingkan kepala untuk melihat
keadaan sekitar tepatnya ke sebelah kanan atas dan Ia melihat sosok yang tak
asing lagi baginya bahawa ada dirinya,dirinya yang sesungguhnya Yola Tunggu “Bimo
Pratama” yang membuat diri Yola luluh kembali setelah melihatnya dan senyumya.
Yola tak yakin kalau Bimo tak melihat dirinya yang sedang kusut ini. Yola yakin
dengan sangat Bimo sudah melihatnya jauh
dari Yola menyadari bahwa dia ada di dekatnya juga.
Untuk menghindari hal-hal buruk Yola pun keluar dari arena kompetisi
untuk membeli sebuah minuman guna mendingin kan hatinya yang memenas itu.
Yola pun memulai langkah untuk keluar dengan membawa kamera
yang selalu ia pegang. Yola melangkah melewati Bimo yang berada di atas dan dan
Habib yang tanpa Ia sadari sudah duduk di samping Dhea dan teman-teman cewek Dhea lainnya. Cukup
lengkap sakit yang Yola hadapi malam itu. Yola pun melewati mereka semua dengan
keadaan seadanya. Kesal tapi tiba-tiba Habib bilang “mau kemana Yol?” Yola terkejut
dan bilang “keluar bentar” didalam hati Yola berharap salah satu dari Bimo dan Habibmengikutinya.
Tapi apa? Tak ada siapapun yang berada di belakangnya.Yola menelusuri kegelapan
hanya berdua dengan kamera kesayangannya.
Tak lama setelah itu,Yola masuk kembali ke arena kompetisi dan
sengaja mengambil tempat duduk yang jauuhh dari mereka semua. Yaitu di seberang
tempat yang ia duduki sebelumnya. Yola merasa lebih tenang sendiri di tempat nya
yang sekarang. Sambil melihat keseberang ia melihat Habib yang sedang asik dengan
cewek-cewek dan Bima yang selalu diam memerhatikan pertandingan. Tapi,Bimo
sering membuat dirinya merasa kalau dia sesekali memerhatikannya juga.
Tapi,apalah daya semua itu hanya bisa di rasa dalam hati,belum berani Yola untuk
memastikannya langsung.
tanda berakhir pertandinganpun di bunyikan kompetisi malam
itu berakhir dengan skor tertinggi sementara di pegang oleh grup band cewek
dari sekolah Bimo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar